Tampang

Kaitan Covid-19 dan Kanker Paru: Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya!

11 Mar 2025 09:56 wib. 67
0 0
Kaitan Covid-19 dan Kanker Paru: Mitos atau Fakta? Ini Penjelasannya!
Sumber foto: iStock

Kanker paru-paru merupakan salah satu jenis kanker yang paling mengkhawatirkan di Indonesia, dengan angka kematian yang terus meningkat setiap tahunnya. Penyakit kronis ini sering kali dikaitkan dengan kebiasaan merokok. Menurut data terbaru, perokok aktif merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan penyakit ini. Namun, ada banyak faktor lain di luar rokok yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. 

Paparan zat-zat karsinogen seperti asbes, eter, hidrokarbon polisiklik aromatik, dan arsen anorganik juga telah terbukti berkontribusi terhadap perkembangan kanker paru. Selain itu, polusi lingkungan, termasuk asap kendaraan dan limbah industri, juga menjadi penyebab yang tak dapat dianggap remeh. Dengan meningkatnya tingkat polusi di berbagai wilayah, risiko terkena kanker paru-paru bagi penduduk lokal semakin bertambah.

Banyak orang bertanya-tanya, apakah mereka yang pernah terinfeksi Covid-19 berisiko lebih tinggi untuk menderita kanker paru-paru? Pertanyaan ini menjadi topik hangat di kalangan medis. Dr. Linda Masniari, seorang spesialis paru yang berpengalaman dari MRCCC Siloam Hospital, menyatakan bahwa ada penelitian yang menunjukkan potensi bahwa Covid-19 dapat berkontribusi pada perkembangan kanker paru-paru. Namun, dia menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk membuktikan klaim ini.

“Di Rumah Sakit Persahabatan, saat ini kami sedang meneliti apakah virus pasca Covid-19 dapat menyebabkan kanker paru. Kita juga tahu bahwa riwayat penyakit tuberkulosis (TB) dapat berkembang menjadi kanker paru," ungkap dr. Linda dalam sebuah acara peluncuran di Jakarta Pusat.

Perlu dicatat bahwa kanker paru-paru memerlukan waktu yang cukup lama untuk berkembang, biasanya antara 15 hingga 20 tahun. Artinya, dampak jangka panjang dari infeksi Covid-19 dalam meningkatkan risiko kanker paru-paru mungkin belum akan terlihat dalam waktu dekat. Kemungkinan hubungan ini menjadi lebih relevan seiring berjalannya waktu dan dengan berkembangnya lebih banyak data pada pasien pasca Covid-19.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?