Tampang

Kenali Bahaya Mengorek Telinga dengan Cotton Bud

26 Jul 2024 19:17 wib. 89
0 0
Kenali Bahaya Mengorek Telinga dengan Cotton Bud
Sumber foto: Google

Kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud sering dianggap sepele dan menjadi rutinitas bagi banyak orang. Padahal, kebiasaan ini menyimpan bahaya yang cukup serius bagi kesehatan telinga. Mari kita bahas lebih dalam mengenai bahaya mengorek telinga dengan cotton bud.

Mengapa Mengorek Telinga dengan Cotton Bud Berbahaya?

   Telinga memiliki mekanisme pembersihan diri yang alami. Kelenjar di dalam telinga menghasilkan zat lilin yang disebut serumen. Serumen ini berfungsi untuk menjebak kotoran, debu, dan bakteri yang masuk ke dalam telinga. Namun, banyak orang merasa perlu membersihkan telinga lebih lanjut dengan menggunakan cotton bud. Padahal, tindakan ini justru dapat menimbulkan masalah yang lebih serius.

Berikut beberapa bahaya yang dapat timbul akibat mengorek telinga dengan cotton bud:

Mendorong kotoran lebih dalam: Alih-alih membersihkan telinga, penggunaan cotton bud justru dapat mendorong kotoran telinga lebih dalam ke dalam saluran telinga. Kotoran yang terdorong ini dapat mengeras dan menyumbat saluran telinga.
Meningkatkan risiko infeksi: Ketika mengorek telinga, kita berisiko membawa bakteri dari permukaan kulit ke dalam saluran telinga. Hal ini dapat menyebabkan infeksi telinga.
Merusak gendang telinga: Jika cotton bud dimasukkan terlalu dalam, ada risiko mengenai atau bahkan merobek gendang telinga. Kerusakan gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen.
Menyebabkan peradangan: Gesekan antara cotton bud dengan kulit di dalam telinga dapat menyebabkan iritasi dan peradangan.
Memperparah masalah telinga yang sudah ada: Jika Anda sudah memiliki masalah telinga seperti infeksi atau alergi, mengorek telinga dengan cotton bud dapat memperparah kondisi tersebut.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Partai Lebih Mengutamakan Aspirasi Rakyat atau Kekuasaan?