Seorang remaja di Tiongkok meninggal secara tragis karena terlalu sering mendonorkan darahnya. Zhao Wei, remaja berusia 19 tahun asal kota Xinzhou, provinsi Shanxi, Tiongkok Utara, meninggal mendadak setelah didorong untuk mendonorkan plasma darahnya sebanyak 16 kali dalam delapan bulan.
Pada tanggal 15 Januari, Zhao tiba-tiba meninggal dunia di rumahnya setelah baru saja pulang dari bekerja untuk membantu menghidupi keluarganya. Ayahnya, Zhao Zhijie, menemukan tanda terima di bawah kasur sang anak yang menyatakan sumbangan plasma besar-besaran Zhao antara Mei dan Desember tahun sebelumnya.
Plasma darah dikumpulkan melalui proses otomatis yang memisahkan plasma dari komponen darah lainnya, kemudian mengembalikan sel darah merah dan trombosit kepada donor dengan aman. Tanda terima tersebut menunjukkan Zhao telah mendonorkan plasmanya sebanyak 16 kali dalam delapan bulan sebelum kematiannya, dengan interval terpendek antar donasi hanya 12 hari. Bahkan ada satu bulan di mana ia berdonasi sebanyak tiga kali.