Dampak lain dari kelebihan garam pada jantung adalah peningkatan tingkat inflamasi dalam tubuh. Inflamasi kronis telah terbukti memainkan peran penting dalam perkembangan berbagai penyakit jantung. Garam berlebihan dapat memicu reaksi inflamasi, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kesehatan jantung. Proses inflamasi ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Aterosklerosis dapat menghambat aliran darah dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
Bukan hanya tekanan darah yang terpengaruh, namun kelebihan garam juga dapat berhubungan dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular lainnya. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi lebih rentan terhadap penyakit jantung koroner. Penyakit ini terjadi ketika arteri yang mengalirkan darah ke jantung menyempit akibat penumpukan plak, yang dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.
Studi menunjukkan bahwa, pada masyarakat yang mengonsumsi garam lebih dari 5-6 gram per hari, risiko terkena penyakit jantung meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memperhatikan asupan garam dalam diet mereka. Meminimalkan konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi, seperti makanan olahan, makanan cepat saji, dan makanan kaleng, merupakan langkah awal dalam menjaga kesehatan jantung.