Tampang

Burnout Makin Umum di Kalangan Pekerja Muda, Apakah Kita Sudah Terlalu Terbiasa dengan Stres?

9 Mei 2025 06:34 wib. 25
0 0
burnout pada pekerja muda akibat tekanan kerja tinggi
Sumber foto: Google

“Bukan cuma lelah fisik. Burnout bisa membuat seseorang merasa hampa, kehilangan makna dalam pekerjaan, bahkan menarik diri dari interaksi sosial,” jelas Intan.

Budaya Kerja yang Memicu Burnout
Budaya hustle, jam kerja tak kenal batas, dan glorifikasi ‘kerja sampai drop’ membuat burnout dianggap bagian dari sukses. Perusahaan sering menuntut banyak, tapi tak menyediakan dukungan mental yang cukup.

“Bahkan di perusahaan modern yang menawarkan work-from-anywhere, tekanan justru makin tinggi karena batas antara kerja dan waktu pribadi kabur,” ujar Rendi, HRD di sebuah startup teknologi.

Dampaknya Bukan Sekadar Psikologis
Burnout berkaitan erat dengan gangguan kesehatan fisik seperti insomnia, gangguan pencernaan, bahkan jantung. Selain itu, produktivitas menurun dan turnover karyawan meningkat, merugikan perusahaan secara keseluruhan.

“Kalau burnout dibiarkan, efeknya sistemik: gangguan kesehatan, konflik internal, bahkan risiko bunuh diri meningkat,” tambah Intan.

Apa yang Bisa Dilakukan Pekerja dan Perusahaan?
Solusi burnout bukan hanya ‘healing’ sementara. Butuh sistem kerja sehat, jam kerja yang jelas, ruang diskusi mental health di tempat kerja, serta cuti yang benar-benar digunakan untuk pemulihan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?