Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang tidur terlalu larut malam memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Faktor-faktor seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol yang tidak normal juga dikaitkan dengan kebiasaan tidur yang tidak teratur. Lebih lanjut, pola tidur yang tidak teratur diyakini berdampak negatif pada ritme sirkadian dan fungsi pembuluh darah, yang kemudian meningkatkan risiko penyakit jantung.
Terkait dengan mekanisme biologis di balik hubungan tidur larut malam dan penyakit jantung, progesteron dan estrogen diketahui memiliki peran penting dalam mendapatkan tidur yang nyenyak. Hormon-hormon ini membantu mengatur siklus tidur dan mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Namun, pada wanita yang mengalami menopause, produksi progesteron dan estrogen menurun secara signifikan. Hal ini bisa menyebabkan gangguan tidur dan meningkatkan risiko terkena penyakit kardiovaskular.
Belum ada penjelasan yang pasti mengenai mekanisme hubungan antara tidur terlalu larut malam dan penyakit jantung. Namun, hasil studi yang dilaporkan dalam European Heart Journal semakin menegaskan bahwa tidur yang cukup dan berkualitas memiliki peran yang penting dalam menjaga kesehatan jantung.