"Kue Lebaran lainnya juga memiliki kandungan kalori yang hampir sama dengan nastar karena menggunakan bahan-bahan serupa," jelas dr. Saptawati.
Kandungan kalori yang cukup tinggi pada kue Lebaran ini menjadikannya makanan yang perlu dikonsumsi dengan bijak. Terutama bagi mereka yang sedang menjaga berat badan atau memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes dan hipertensi.
Mengapa Kue Lebaran Cenderung Tinggi Kalori?
Mayoritas kue Lebaran mengandung bahan utama seperti mentega, tepung, gula, dan susu. Kombinasi ini menciptakan rasa lezat yang membuat banyak orang sulit berhenti mengonsumsinya. Namun, di balik rasa yang menggoda, ada kandungan kalori, lemak, dan gula yang cukup tinggi.
Makanan tinggi kalori seperti ini sering kali menjadi tantangan dalam menjaga pola makan seimbang. Jika dikonsumsi berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik, maka bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan serta peningkatan risiko penyakit metabolik.
Tips Mengonsumsi Nastar dengan Sehat
Agar tetap bisa menikmati nastar tanpa khawatir berlebihan, ada beberapa tips yang bisa diterapkan:
-
Batasi Porsi – Jangan mengonsumsi terlalu banyak. Cukup 2-3 butir per hari agar asupan kalori tetap terkontrol.
-
Kombinasikan dengan Buah atau Protein – Untuk menyeimbangkan asupan nutrisi, bisa mengonsumsi nastar dengan protein sehat seperti kacang atau yogurt.
-
Pilih Resep yang Lebih Sehat – Jika membuat sendiri, bisa mengganti beberapa bahan dengan alternatif yang lebih sehat seperti tepung gandum, gula rendah kalori, atau mentega rendah lemak.
-
Perbanyak Aktivitas Fisik – Setelah mengonsumsi makanan tinggi kalori, usahakan untuk tetap aktif dengan berjalan kaki atau berolahraga ringan agar kalori terbakar dengan optimal.
-
Perhatikan Konsumsi Makanan Lainnya – Jangan hanya fokus pada nastar, tetapi juga perhatikan asupan makanan lainnya agar tetap seimbang.