Mesin proton tidak lagi hanya merupakan khayalan ilmuan belaka, melainkan telah menjadi kenyataan yang diwujudkan oleh para ahli teknologi. Beberapa dekade yang lalu, fisikawan terkemuka, Albert Einstein, meramalkan kemungkinan terciptanya mesin proton meski pada masa itu mungkin dianggap mustahil. Namun kini, melalui kemajuan teknologi, mesin proton sudah berhasil direalisasikan.
Seiring dengan kemajuan dalam teknologi propulsi, sebuah perusahaan teknologi dirgantara bernama RocketStar telah berhasil menciptakan mesin bertenaga besar dan ramah lingkungan dengan menggunakan kandungan nuklir. Mesin proton, yang sebelumnya hanya menjadi sebuah mimpi bagi Einstein, kini telah menjadi bagian dari ide mendasar dalam sistem propulsi, terutama melalui penggunaan propulsi fusi nuklir.
Propulsi fusi nuklir merupakan aktivitas menggerakkan atau mendorong suatu benda ke depan. Para ilmuwan di RocketStar merancang sistem propulsi fusi nuklir dengan tujuan meningkatkan daya dorong pesawat luar angkasa ketika lepas landas ke wilayah astronomi. Dibandingkan dengan sistem propulsi kimia, impuls yang dihasilkan dari propulsi fusi nuklir memiliki tenaga yang jauh lebih tinggi. Bahkan, impuls spesifiknya mencapai di atas 8.000 detik, sebuah angka yang sangat tinggi dalam dunia propulsi.