Tidak hanya itu, olahraga juga dapat memberikan struktur dan rutinitas dalam kehidupan seseorang. Dalam kondisi depresi, sering kali individu merasa kehilangan arah dan motivasi. Dengan menetapkan waktu untuk berolahraga, individu dapat memperoleh kembali kontrol dalam hidup mereka. Rutinitas ini membantu memberikan fokus dan tujuan, yang sangat penting bagi seseorang yang berjuang melawan depresi.
Berbagai jenis olahraga juga menawarkan manfaat yang berbeda-beda. Misalnya, olahraga aerobik seperti lari, berenang, atau bersepeda dapat meningkatkan ketahanan fisik dan kesehatan jantung, yang pada gilirannya akan memberikan dampak positif pada kesehatan mental. Sementara itu, yoga dan meditasi adalah bentuk olahraga yang lebih menekankan pada keseimbangan mental dan emosional, serta dapat membantu mengurangi gejala depresi melalui praktik mindfulness.
Penelitian juga menunjukkan bahwa tingkat partisipasi dalam olahraga dapat berhubungan langsung dengan penurunan gejala depresi. Banyak studi menunjukkan bahwa individu yang berolahraga dengan frekuensi tinggi mengalami penurunan tingkat depresi yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif. Ini menunjukkan bahwa hubungan antara olahraga dan depresi bukan hanya sekadar mitos, tetapi didukung oleh berbagai data ilmiah.