Tampang

Apa Hubungan antara Olahraga dan Depresi?

30 Mei 2025 20:58 wib. 22
0 0
Apa hubungan antara olahraga dan depresi?
Sumber foto: Canva

Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap kesehatan mental semakin meningkat, dan depresi menjadi salah satu isu yang memerlukan perhatian serius. Banyak penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara olahraga dan depresi. Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan fisik, tetapi juga dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi gangguan mental, termasuk depresi.

Hubungan antara olahraga dan depresi tampak jelas melalui beberapa mekanisme yang dapat menjelaskan bagaimana aktivitas fisik berpengaruh terhadap kesejahteraan mental seseorang. Pertama, olahraga dapat meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh. Endorfin adalah hormon yang sering disebut sebagai "hormon kebahagiaan". Ketika seseorang berolahraga, otak memproduksi lebih banyak endorfin, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.

Selain peningkatan endorfin, olahraga juga berperan dalam mengurangi hormon stres, seperti kortisol. Ketika seseorang mengalami stres, kadar kortisol dalam tubuh bisa meningkat. Namun, dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur, kadar kortisol dapat menurun, sehingga membantu mengatasi kecemasan dan perasaan depresi yang sering menyertai stres.

Selanjutnya, olahraga juga memberikan kesempatan untuk bersosialisasi. Banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan secara kelompok, seperti sepak bola, basket, atau aerobik. Interaksi sosial yang tercipta selama berolahraga dapat mengurangi perasaan kesepian dan isolasi yang sering dialami oleh individu dengan depresi. Dukungan dari teman-teman yang berolahraga bersama juga dapat menjadi faktor pendorong untuk kembali semangat dan beraktifitas.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?