Di era digital saat ini, multitasking telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak orang percaya bahwa mampu melakukan beberapa tugas sekaligus adalah salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Namun, seiring dengan meningkatnya popularitas multitasking, muncul juga pertanyaan mengenai efeknya terhadap kesehatan mental. Artikel ini akan membahas dampak positif dan negatif dari multitasking terhadap kesehatan mental.
Salah satu efek positif dari multitasking adalah peningkatan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai tuntutan yang datang secara bersamaan. Dalam lingkungan kerja yang cepat, individu yang mampu beralih antara berbagai tugas mungkin tampak lebih efisien. Keterampilan administrasi yang baik dan kemampuan untuk menyelesaikan beberapa tugas sekaligus sering kali dipuji di tempat kerja. Namun, apakah peningkatan kemampuan ini sebanding dengan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan?
Dari sudut pandang psikologis, multitasking dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres. Ketika seseorang berusaha untuk mengerjakan beberapa hal dalam satu waktu, otak mereka harus bekerja lebih keras untuk membagi fokus dan perhatian. Hal ini dapat menyebabkan kelelahan mental, yang tidak hanya mempengaruhi kinerja individu, tetapi juga dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental jangka panjang, seperti kecemasan dan depresi. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak melakukan multitasking dapat mengganggu kemampuan kita untuk fokus, yang pada gilirannya dapat mengurangi produktivitas secara keseluruhan.