Tampang.com | Panjangnya antrean di rumah sakit, terutama bagi peserta BPJS Kesehatan, sudah lama menjadi persoalan klasik di layanan kesehatan Indonesia. Tidak sedikit pasien harus datang dini hari demi nomor antrean, bahkan untuk penyakit yang seharusnya bisa ditangani lebih cepat.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan penting: apakah sistem rujukan digital bisa menjadi solusi?
Lemahnya Sistem Manual, Pasien Jadi Korban
Rujukan berjenjang yang saat ini berlaku sering kali membingungkan pasien, lambat, dan kurang transparan. Pasien dari puskesmas harus antre untuk rujukan ke RS tipe C atau B, bahkan hanya untuk mendapat jadwal yang belum pasti.
“Banyak pasien frustrasi karena merasa seperti ‘dioper-oper’. Dokter ingin rujuk, tapi sistem padat. Akhirnya kondisi memburuk sebelum ditangani,” kata dr. Farid, dokter umum di Bekasi.