Kabar ini kembali menyentil pentingnya kesadaran terhadap kesehatan mental, khususnya gangguan panik dan depresi yang kerap tidak terlihat secara fisik, namun membebani secara psikis.
Apa itu Gangguan Panik?
Mengutip American Psychiatric Association (APA), gangguan panik adalah jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan serangan panik mendadak dan berulang, rasa takut atau ketidaknyamanan intens yang muncul tiba-tiba tanpa pemicu jelas. Gejala serangan panik bisa meliputi:
-
Jantung berdebar atau detak cepat
-
Sesak napas atau napas pendek
-
Keringat berlebih
-
Gemetar
-
Rasa seperti akan pingsan atau mati
-
Perasaan kehilangan kendali
Dalam jangka panjang, gangguan panik yang tidak ditangani bisa memengaruhi fungsi sosial dan pekerjaan penderitanya.
Hubungan antara Gangguan Panik dan Depresi
Menurut jurnal Depression and Anxiety, sekitar 50–60 persen penderita gangguan panik juga mengalami depresi. Keduanya saling berkaitan dan memperparah kondisi jika tidak ditangani dengan tepat. Depresi sendiri ditandai dengan: