2. Makanan Asam
Buah-buahan yang memiliki rasa asam seperti jeruk, lemon, nanas, dan tomat memang menyegarkan dan kaya vitamin C. Namun, mengombinasikannya dengan teh bukanlah pilihan yang bijak.
Senyawa katekin dalam teh, yang merupakan salah satu antioksidan utama, bisa rusak saat bercampur dengan makanan yang bersifat asam. Selain itu, asam dari makanan tersebut dapat mengiritasi lambung jika dikonsumsi bersamaan dengan teh yang juga bersifat asam. Kombinasi ini bisa meningkatkan risiko gangguan lambung seperti nyeri ulu hati, asam lambung naik, atau mual.
Jika kamu ingin mendapatkan manfaat vitamin C dan antioksidan dari teh, konsumsilah keduanya secara terpisah. Misalnya, nikmati buah-buahan di pagi hari, lalu minum teh di siang atau sore hari.
3. Produk Olahan Susu
Kebiasaan mencampur susu ke dalam teh, seperti yang sering kita lihat pada menu milk tea atau teh tarik, ternyata bisa menurunkan khasiat teh secara drastis. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa kandungan kasein dalam susu dapat bereaksi dengan polifenol teh dan menetralkan efek antioksidannya.
Polifenol adalah senyawa yang berperan dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat stres oksidatif. Ketika efeknya berkurang karena interaksi dengan susu, maka potensi perlindungan terhadap tubuh pun menurun. Jika kamu ingin minum teh yang tetap memberikan manfaat maksimal, sebaiknya konsumsi teh tanpa tambahan susu, terutama susu sapi.
4. Makanan Berminyak dan Digoreng
Makanan yang digoreng seperti gorengan, kentang goreng, ayam tepung, atau makanan cepat saji memang menggoda, apalagi jika ditemani dengan teh hangat. Namun ternyata, ini bukanlah kombinasi yang ideal bagi sistem pencernaan.
Teh mengandung senyawa yang dapat memperlambat aktivitas enzim pencernaan. Jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi lemak atau berminyak, proses pencernaan menjadi lebih lambat dan menimbulkan rasa begah, mual, bahkan gangguan asam lambung.