HIV/AIDS dapat menular melalui cairan kelamin (cairan sperma, cairan vagina, dan darah) serta dari ibu HIV ke bayinya, baik melalui kehamilan, persalinan, maupun air susu ibu. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan cara penularan HIV/AIDS dan menghindari perilaku yang meningkatkan risiko tertular virus tersebut, seperti perilaku seksual berganti-ganti pasangan, penggunaan narkoba suntik, serta memastikan keamanan pelayanan kesehatan terutama dalam prosedur kosmetik yang melibatkan penggunaan jarum.
Untuk menghindari penularan HIV/AIDS, penting untuk memahami bahwa virus ini tidak menular melalui kontak sosial, seperti bersenggolan, berjabat tangan, atau berpelukan. Mitos seputar penularan HIV/AIDS, seperti menular lewat bersin, bersentuhan, atau menggunakan perlengkapan pribadi yang sama dengan penderita HIV, perlu dihilangkan agar tidak menimbulkan stigma terhadap penderita.