Dampak paling nyata dari fenomena ini adalah terkait dengan kehilangan devisa. Setiap individu yang berobat ke luar negeri tentu akan menghabiskan sejumlah besar uang dalam mata uang asing, yang pada akhirnya akan meninggalkan negara. Pengeluaran masyarakat untuk berobat ke luar negeri menjadi sumber utama dari kehilangan devisa ini. Berdasarkan data yang ada, jumlah devisa yang hilang akibat fenomena berobat ke luar negeri mencapai ratusan triliun per tahunnya. Jumlah yang cukup besar dan tentu saja memerlukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi dampaknya.
Selain itu, fenomena berobat ke luar negeri juga menunjukkan adanya ketimpangan akses terhadap pelayanan kesehatan di dalam negeri. Hal ini memperlihatkan bahwa masih banyak kekurangan dalam sistem kesehatan nasional yang perlu segera diperbaiki. Ketersediaan fasilitas kesehatan yang komprehensif dan berkualitas di dalam negeri menjadi sangat penting agar masyarakat tidak tergantung pada pelayanan kesehatan di luar negeri.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, rumah sakit, dan lembaga terkait lainnya. Pemerintah perlu meningkatkan investasi dan pembenahan infrastruktur kesehatan demi menjamin ketersediaan layanan kesehatan yang berkualitas di dalam negeri. Peningkatan sumber daya manusia dalam bidang kesehatan juga menjadi hal yang krusial. Sementara itu, rumah sakit perlu terus meningkatkan kualitas pelayanan dan fasilitas yang tersedia agar dapat bersaing dengan standar internasional.