Tampang

1 Juta Orang Berobat ke Luar Negeri, Indonesia Kehilangan Devisa Ratusan Triliun

21 Jun 2024 10:51 wib. 151
0 0
1 Juta Orang Berobat ke Luar Negeri, Indonesia Kehilangan Devisa Ratusan Triliun
Sumber foto: google

Fenomena berobat ke luar negeri semakin meningkat di kalangan masyarakat Indonesia. Menurut data terbaru, lebih dari 1 juta orang Indonesia per tahunnya melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Hal ini tentu menjadi sebuah perhatian serius, terutama karena efeknya terhadap perekonomian Indonesia. Dalam proses tersebut, Indonesia kehilangan devisa ratusan triliun setiap tahunnya akibat pengeluaran yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berobat ke luar negeri.

Tren masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri tengah menjamur. Bukan tanpa sebab tidak sedikit mereka memilih berobat ke luar negeri lantaran pelayanan yang lebih mudah dan murah dibanding di tanah air. Tidak hanya itu, banyaknya warga negara Indonesia yang menjalani pengobatan di luar negeri dimana mereka merasakan kepuasan dan kenyamanan di sana. Namun, banyaknya masyarakat yang memilih berobat ke luar negeri membuat Indonesia kehilangan banyak devisa. 1 Juta Orang Berobat Keluar Negeri, Indonesia Kehilangan Devisa Ratusan Triliun

Berobat ke luar negeri menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan perawatan medis yang lebih canggih atau penanganan penyakit yang tidak bisa dilakukan dengan baik di dalam negeri. Alasan lainnya dapat berkaitan dengan ketidakpuasan terhadap layanan kesehatan dalam negeri, baik dari segi fasilitas maupun tenaga medis yang tersedia. Kondisi ini menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sektor kesehatan nasional dan juga perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Keunggulan Menggunakan Haji Plus
0 Suka, 0 Komentar, 12 Apr 2022

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.