Salah satu teori sebelumnya adalah bahwa koloni Viking di Greenland mengalami kepunahan karena perubahan iklim yang drastis. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa koloni ini mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang terjadi. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa koloni Viking terus memperluas aktivitas pertanian mereka hingga ke daerah yang lebih tinggi, menunjukkan kemampuan mereka dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Selain itu, penemuan artefak seperti tulang ikan dan puing-puing bangunan juga menunjukkan bahwa koloni Viking terus aktif dalam kegiatan perikanan dan bangunan. Hal ini menandakan bahwa mereka masih dapat menjalankan kehidupan sehari-hari meskipun dalam kondisi yang sulit.
Lebih mengejutkan lagi, para arkeolog juga menemukan bukti bahwa koloni Viking telah berinteraksi dengan suku Inuit yang tinggal di Greenland. Artefak dan struktur yang ditemukan menunjukkan adanya pertukaran budaya antara koloni Viking dan suku Inuit, menunjukkan bahwa kolonis Viking tidak mengalami kehancuran yang mendadak, melainkan mengalami perubahan budaya dan sosial yang lambat.