Ada hal yang membuat aku kaget sendiri kala itu. Ketika aku melewati sebuah jalan, aku baru tahu jika sebuah sekolah yang terletak di pinggir jalan besar, ternyata lahan parkirnya ada di jalan kecil yang selalu kulalui. Pertanyaan yang dari dulu hanya ada di pikiranku, terjawab! Dahulu aku selalu bertanya-tanya, mengapa anak sekolah itu sering kulihat jalan dari jalan kecil dengan memakai helm atau menentengnya. Namun pertanyaan itu hanya tetap pertanyaan hingga hari itu, ketika aku mengubah sudut pandang, aku mengetahui ternyata karena lahan parkir sekolah tersebut terpisah dari gedung sekolahnya. Dan parkirannya terletak di jalan kecil yang aku lalui setiap hari. Mereka menenteng atau memakai helm setelah mereka memarkir kendaraan di jalan kecil. Mereka mengamankan helm mereka dengan membawanya ke sekolah.
Kalau kita representasikan hal tersebut dalam kehidupan kita, betapa merubah sudut pandang dapat membantu kita dalam menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan yang mungkin sangat banyak muncul dalam berbagai episode hidup kita. Merubah sudut pandang bisa sesederhana merubah dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tapi memang dalam aplikasi yang lain mungkin juga tidak sesederhana itu. Misal bagi para orang tua misalnya. Jika Anda terbiasa mengingatkan anak dari sudut pandang orang tua, cobalah pikirkan sudut pandang anak. Ketika ia minta izin menonton konser musik misalnya. Sebagai orang tua mungkin salah jadi dasar pertimbangan adalah keamanan anak, makanya bisa jadi Anda melarang anak untuk menontor konser musik. Cobalah mengubah sudut pandang dengan seolah-olah Anda yang menjadi anak. Apa yang akan ia rasakan jika orang tuanya melarang ia nonton konser musik. Dengan merubah sudut pandang, mungkin Anda juga akan menemukan hal yang berbeda yang mempengaruhi keputusan Anda. Anda jadi lebih peka bahwa anak muda memang butuh waktu untuk melakukan hal yang kekinian (baca: nonton konser musik). Bukan juga jadinya kita tidak mendengarkan pertimbangan-pertimbangan kita. Tapi kita bisa memadukannya. Jadi anak Anda bisa tetap nonton konser musik, namun dengan pendampingan kakak misalnya.