Konsep reward and punishment sering kali membuat bakat dan potensi anak berbelok. Seorang anak bisa saja melakukan sesuatu untuk mengejar rewards atau menghindarkan diri dari punishment.
Yang terpenting, anak dan orang tua membuat kesepakatan di awal. Ketika salah satu pihak tidak mematuhi kesepakatan tersebut, akan ada konsekuensi seperti yang dibuat di awal. Intinya, fokus sama yang positif dulu, deh.
Untuk menemukan potensi anak, berhenti mernbandingkan dengan anak orang lain. Sebaiknya, bisa mernbandingkan dengan pencapaian anak sebelumnya. Kalau meningkat, segera puji. Dengan begitu, anak akan memiliki keberanian untuk menggali potensi karena tidak merasa disalahkan.