Konteks Sejarah dan Perjuangan
Aung San Suu Kyi lahir pada 19 Juni 1945 di Yangon, Myanmar, dan merupakan putri dari Jenderal Aung San, yang dikenal sebagai bapak pendiri Myanmar modern. Setelah menyelesaikan pendidikan di luar negeri, Suu Kyi kembali ke Myanmar pada 1988 dan segera terlibat dalam gerakan demokrasi yang menentang pemerintahan militer yang otoriter. Dalam menghadapi penahanan rumah yang berkepanjangan, Suu Kyi tetap menjadi suara utama dalam perjuangan melawan penindasan dan ketidakadilan di Myanmar.
Meskipun dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada 1991 sebagai pengakuan atas perjuangannya, perjalanan politiknya tidak selalu mulus. Pada tahun-tahun berikutnya, dia menghadapi tantangan berat, termasuk kritik internasional terkait kebijakan pemerintahannya. Namun, prinsip-prinsip yang dia pegang tetap konsisten, dan kutipan-kutipannya terus memberikan dorongan kepada banyak orang di seluruh dunia.