Dalam satu kantor ada banyak individu. Individu dengan beragam kepribadian. Individu dengan beragam kebisaan dan kebutuhan. Ada banyak alasan mengapa individu ini dipertemukan dalam kantor yang sama. Rata-rata memang karena motif untuk memperoleh pendapatan alias untuk mencari sumber pemenuhan kebutuhan hidup. Namun, di suatu siang aku terlibat perbincangan yang cukup menarik dengan salah seorang teman. Dari perbincangan ini aku jadi berpikir. Ternyata, orang-orang bekerja di suatu tempat (di mana pun itu) memiliki motif. Ada motif yang disadari dan tidak disadari. Motif disadari kebanyakan adalah untuk mencari pemenuhan kebutuhan hidup. Nah, yang menarik adalah motif tidak disadari. Temanku bercerita, bahwa ia mengikuti jalur rekruitment yang berbeda ketika masuk kerja. Intinya, Pak Bos melihat ada sesuatu yang menarik pada temanku itu. Hal tersebut bukan dalam artian yang positif (saja). Namun bos ku itu, memiliki motif untuk membuat temanku kembali pada track-nya. Dan proses kembali pada track-nya ini lah yang bisa dilakukan lewat proses bekerja di kantorku yang sekarang.
Nah, yang ingin kuceritakan bukan karena ada jalur rekruitment khusus yang dilalui oleh temanku. Tapi, betapa Tuhan sudah mengatur kita bekerja di mana, bersama siapa, apa jenis pekerjaan kita, dan berbagai detil perencanaan lainnya. Berbagai alasan itu berdasar pada kebutuhan kita. Sebagai pekerja (atau apapun posisi kita), sadarilah bahwa dari posisi kita tersebut kita memiliki motif bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan hidup, namun untuk memastikan kita berada di track yang tepat. Track yang menuju sebuah kebaikan kehidupan di dunia dan untuk kehidupan kita selanjutnya.