Ariel Noah, yang lahir dengan nama lengkap Nazril Irham pada 16 September 1981, adalah salah satu musisi terkemuka di Indonesia yang dikenal baik karena prestasinya di dunia musik maupun karena sejumlah kontroversi yang melibatkan dirinya. Sebagai vokalis utama dari band pop rock Noah, Ariel telah mempengaruhi lanskap musik Indonesia dengan karya-karya yang terkenal dan populer. Namun, perjalanan kariernya juga tidak lepas dari sorotan publik dan media akibat berbagai isu kontroversial. Artikel ini akan mengulas peran Ariel Noah sebagai musisi dan tokoh kontroversial, serta dampak yang ditimbulkannya.
Karier Musik Ariel Noah
Ariel memulai karier musiknya bersama band Peterpan yang dibentuk pada tahun 1997. Band ini segera meraih popularitas berkat album-album mereka yang sukses, seperti "Taman Langit" dan "Bintang di Surga." Melalui lagu-lagu hits seperti "Mungkin" dan "Menghapus Jejakmu," Peterpan mendapatkan tempat yang kuat di hati penggemar musik Indonesia. Ariel, sebagai vokalis utama, menjadi salah satu wajah yang sangat dikenal dalam industri musik.
Pada tahun 2012, setelah perubahan nama band menjadi Noah, Ariel bersama anggota band lainnya meluncurkan album "Seperti Seharusnya," yang menandai perubahan signifikan dalam karier mereka. Album ini sukses besar, dengan lagu-lagu seperti "Separuh Aku" dan "Terbang," yang memperkuat posisi Noah di industri musik. Ariel terus menunjukkan bakat vokalnya yang kuat dan kemampuan menulis lagu yang berbobot, menjadikannya salah satu musisi paling berpengaruh di Indonesia.
Kontroversi yang Mengikuti
Namun, karier Ariel tidak hanya diwarnai oleh kesuksesan. Pada tahun 2010, Ariel terlibat dalam sebuah kontroversi besar yang mempengaruhi reputasinya. Kasus ini dimulai ketika video pribadi Ariel tersebar luas di internet. Video tersebut menunjukkan Ariel dalam situasi intim dengan beberapa wanita, dan penyebaran video ini menyebabkan dampak besar pada kehidupan pribadi dan profesionalnya. Ariel kemudian ditahan dan dijerat dengan kasus pelanggaran UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik) serta tuduhan asusila. Ia dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun dan denda.
