Di masa ia mengambil program doktornya, ia didiagnosa menderita penyakit yang oleh dokter ia divonis hanya bisa hidup 2 tahun lagi. Ia sempat mengalami depresi kala itu. Kala itu orang-orang terdekatnya tetap menyarankan Hawking untuk melanjutkan penelitiannya. Meski Hawking sempat berpikir bahwa tak ada gunanya ia melanjutkan penelitiannya, ia akhirnya tetap melanjutkan penelitiannya berkat dorongan dosen pembimbingnya. Kala itu ia sudah mengalami kesulitan jika berjalan tanpa bantuan. Vonis dokter ternyata tidak terbukti, ia bisa bertahan selama puluhan tahu dengan penyakit yang dideritanya. Pada usia 21 tahun dia didiagnosa mengidap penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis). Di usianya yang ke 32 tahun, ia kehilangan seluruh kendali neuromuskular dan kemampuan berbicaranya. Ia terus berkarya dan mengembangkan teori-teorinya. Hawking meninggal dunia tanggal 14 Maret 2018 pada usia 76 tahun. Dia memang sudah pergi meninggalkan dunia ini, namun kita bisa lihat semangat ‘hidupnya’ dalam berkarya, dalam mengisi hidup yang ada bukan hanya untuk dilewatkan begitu saja.