Bagi Rahmat, Habibie sudah menjadi momok yang menjengkelkan. Kadang ia protes pada Tuhan, “Kenapa Kau ciptakan Habibie?”
Bagi Rahmat, Habibie seolah menjadi hukuman seumur hidupnya.
Sewaktu masih sekolah, ayahnya sering mengingatkan, “Belajar yang rajin biar seperti Habibie.”
Setelah menikah, istri Rahmat sering mengingatkan suaminya “Contoh tuh Habibie yang setia dan sayang sama istrinya.’