Selain itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah mengajukan permohonan kepada Sekretariat Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memasukkan tempe ke dalam daftar representatif warisan budaya tak benda. Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia juga berupaya melindungi dan mempromosikan tempe sebagai bagian dari warisan budaya nasional.
Acara perayaan Hari Tempe Nasional di Balikpapan juga melibatkan penandatanganan deklarasi dukungan penetapan tempe sebagai warisan budaya tak benda dunia. Selain itu, diselenggarakan pula kegiatan edukasi tentang pembuatan tempe dan pengolahan limbahnya. Hal ini merupakan langkah positif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya tempe sebagai produk pangan tradisional yang bernilai.
Dalam konteks global, Indonesia telah memiliki pengakuan yang baik terhadap tempe. Namun, upaya untuk mengangkat kembali citra tempe di dalam negeri juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan industri tempe lokal. Dengan memperkenalkan tempe sebagai pangan generasi emas Indonesia, diharapkan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, dapat mengapresiasi dan memanfaatkan tempe sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia yang juga memberikan manfaat kesehatan.