Keempat, media dan buku pelajaran harus lebih kritis dalam menampilkan representasi gender. Tunjukkan bahwa perempuan bisa jadi ilmuwan hebat, dan laki-laki bisa jadi seniman yang peka. Terakhir, mari kita promosikan edukasi tanpa label. Biarkan anak-anak berkembang sesuai minat dan bakatnya, tanpa harus merasa terbebani oleh ekspektasi gender. Karena gender setara dalam pendidikan itu bukan cuma soal keadilan, tapi juga soal membuka lebih banyak peluang bagi semua anak untuk mencapai potensi terbaik mereka. Pendidikan yang adil adalah hak setiap individu.