Walaupun demikian, perlu diingat bahwa puasa sebetulnya tidak selalu memberikan dampak negatif bagi kemampuan konsentrasi. Jika dilaksanakan dengan pendekatan yang tepat, puasa dapat memberikan sejumlah manfaat positif yang mengejutkan. Penelitian menunjukkan bahwa puasa dalam rentang waktu tertentu dapat mendorong perkembangan sel-sel saraf baru dan memperkuat interkoneksi antar sel di otak.
Manfaat lain yang bisa didapat dari puasa adalah stabilisasi hormon kortisol yang berperan dalam merespons stres. Hormon ini penting untuk kesehatan mental dan fisik. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa berpuasa mungkin dapat menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif seperti demensia, Alzheimer, dan Parkinson. Bahkan, proses penyembuhan setelah mengalami stroke atau cedera otak traumatis dapat terbantu oleh pelaksanaan puasa.
Untuk menjaga fokus selama menjalani ibadah puasa, sangat penting untuk menerapkan pola makan yang sehat. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dipraktikkan. Pertama, pastikan untuk mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang saat sahur dan berbuka, yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Selanjutnya, hindari menunda waktu berbuka puasa dan selalu usahakan untuk makan sahur.