Penyakit radang usus, atau yang lebih dikenal dengan istilah Inflammatory Bowel Disease (IBD), adalah sebuah masalah kesehatan yang sangat serius dan perlu menjadi perhatian utama. Menurut Prof. dr. Marcellus Simadibrata, PhD, Sp.PD-KGEH, FACG, FASGE, FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit Abdi Waluyo, radang usus dapat memberikan dampak yang signifikan dan negatif pada kesehatan pasien. Dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Jakarta pada hari Kamis, ia menggarisbawahi pentingnya pemahaman yang lebih mendalam tentang penyakit ini.
Berdasarkan informasi dari Journal of Inflammation Research, radang usus merupakan kelompok penyakit autoimun yang ditandai dengan adanya peradangan pada bagian usus besar dan kecil. Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh justru menyerang elemen-elemen dalam sistem pencernaan, yang seharusnya dilindungi. Gejala khas dari penyakit ini adalah diare, yang seringkali sulit dibedakan oleh masyarakat dari diare biasa, sehingga banyak yang tidak menyadari potensi serius yang mungkin mendasarinya.
Penyakit ini umumnya mulai terdiagnosis pada usia dewasa muda. Hal ini tentu berdampak besar terhadap kehidupan sosial dan produktivitas kerja penderitanya. Jika tidak ditangani dengan baik, radang usus dapat memicu komplikasi yang berbahaya, seperti penggumpalan darah, serta radang pada kulit, mata, dan sendi, sampai pada kondisi yang sangat parah seperti kematian.