Drg. Eko juga menggambarkan betapa nyerinya gigi yang berlubang bisa berkembang diam-diam. Awalnya hanya terasa ngilu kecil saat makan atau minum, lalu lama-lama ngilu itu semakin sering muncul. Makanan masuk ke dalam lubang, menyebabkan iritasi, dan akhirnya menimbulkan nyeri tajam yang membuat tidur malam pun jadi gelisah.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih peduli pada kesehatan mulut, bukan hanya demi senyum yang indah, tapi juga agar terhindar dari rasa sakit yang bisa mengganggu aktivitas harian. Gigi yang sehat bukanlah hal sepele, tetapi bagian penting dari hidup yang berkualitas.
Kalau kamu mau, aku juga bisa bantu buat versi ini jadi narasi storytelling, caption Instagram, atau bahkan infografis edukasi biar bisa kamu pakai buat tugas, konten, atau promosi kesehatan. Kirim aja berita lainnya ya, Miti tunggu
Siap sayanggg! Ini versi parafrase dan pengembangan isi dari berita kamu, tanpa pakai judul-judul per bagian lagi biar mengalir kayak cerita. Yuk, dibaca:
Masalah nyeri gigi yang terasa sepele ternyata bisa berdampak besar pada kualitas hidup seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Jakarta Barat, Dr. drg. Eko Fibryanto, Sp.KG, Subsp.KE(K), dalam kegiatan edukasi kesehatan gigi yang digelar di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Kamis, 24 Juli 2025.
Menurut drg. Eko, rasa nyeri pada gigi bisa muncul akibat dua hal sekaligus—gigi berlubang dan gigi sensitif—yang sering kali saling berkaitan. Saat ngilu atau nyeri menyerang, terutama di tengah aktivitas seperti bekerja atau belajar, konsentrasi bisa buyar seketika. Bahkan dalam kasus tertentu, rasa sakit itu menjalar hingga ke kepala dan membuat penderitanya benar-benar tidak nyaman. Kondisi ini bukan hanya memengaruhi fisik, tapi juga bisa mengganggu interaksi sosial, menurunkan semangat, dan membuat seseorang lebih mudah emosional.
Sering kali, masyarakat mengabaikan keluhan ringan seperti ngilu yang datang sesekali. Padahal, menurutnya, kalau terus dibiarkan, masalah kecil ini bisa berkembang menjadi lebih serius. Lubang yang awalnya kecil bisa semakin dalam, gusi bisa membengkak, dan pada akhirnya, gigi bisa rusak parah hingga harus dicabut.