Hipotiroidisme, di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon, juga bisa memperlambat metabolisme tubuh secara keseluruhan, termasuk energi, yang berujung pada rasa lelah dan kantuk. Kondisi lain seperti diabetes (kadar gula darah tidak stabil), depresi, kecemasan, hingga sindrom kelelahan kronis juga bisa memanifestasikan diri dalam bentuk rasa kantuk yang berlebihan. Penting untuk tidak mengabaikan rasa kantuk yang tidak wajar dan berkepanjangan, karena bisa jadi itu adalah gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius.
Pola Makan dan Hidrasi: Bahan Bakar Tubuh
Apa yang kita makan dan minum juga sangat memengaruhi tingkat energi. Pola makan yang tidak seimbang, terutama yang tinggi gula dan karbohidrat olahan, bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti dengan penurunan drastis, atau "sugar crash," yang membuat kita merasa lelah dan lesu. Tubuh membutuhkan asupan nutrisi makro (karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat) dan mikro (vitamin dan mineral) yang seimbang agar bisa berfungsi optimal.
Selain itu, dehidrasi adalah penyebab kantuk yang sering diremehkan. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup cairan, sirkulasi darah melambat, volume darah berkurang, dan nutrisi serta oksigen tidak terdistribusi dengan efisien ke seluruh tubuh, termasuk otak. Akibatnya, energi menurun drastis dan rasa kantuk pun menyerang. Minum air putih yang cukup sepanjang hari adalah langkah sederhana namun efektif untuk menjaga tingkat energi.
Kurangnya Aktivitas Fisik dan Stres Mental
Mungkin terdengar paradoks, tapi kurangnya aktivitas fisik justru bisa membuat tubuh merasa lebih lesu. Olahraga teratur membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengirimkan oksigen dan nutrisi lebih efisien ke seluruh tubuh, serta melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan energi. Gaya hidup yang terlalu banyak duduk membuat metabolisme melambat dan tubuh terasa lebih tidak bertenaga.