Selain itu, dampak mengurangi makan atau mengonsumsi terlalu sedikit kalori juga dapat menyebabkan hilangnya massa otot. Hal ini disebabkan karena jaringan otot membakar lebih banyak kalori saat istirahat daripada jaringan lemak. Dengan demikian, kehilangan massa otot akan menurunkan laju metabolisme secara keseluruhan, yang kemudian membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit dan kenaikan berat badan lebih mungkin terjadi.
Tidak hanya itu, pola makan yang ketat seringkali berdampak negatif pada keseimbangan nutrisi tubuh. Dr. Rituja mengungkapkan bahwa diet yang ketat dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh. Kekurangan nutrisi ini dapat mengganggu fungsi tubuh yang normal, seperti ketidakseimbangan hormon, terutama hormon yang mengatur rasa lapar dan kenyang, seperti ghrelin dan leptin. Ketidakseimbangan hormon ini dapat meningkatkan rasa lapar dan menyebabkan makan berlebihan atau keinginan makan, yang pada akhirnya akan menimbulkan penambahan berat badan.