Namun, fenomena sejati K-Pop sebagai gerakan musik global dimulai pada pertengahan tahun 2010-an, ketika BTS muncul sebagai ikon baru dari industri musik Korea. Dikenal karena musik yang inovatif, lirik yang emosional, dan pesan-pesan yang positif, BTS berhasil menarik perhatian penggemar dari berbagai belahan dunia. Dengan kehadiran media sosial dan platform streaming musik, BTS mampu menciptakan basis penggemar yang kuat di luar Korea, membawa K-Pop ke tingkat popularitas internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Selain BTS, juga terdapat beberapa grup K-Pop lainnya yang memiliki dampak yang signifikan dalam popularitas global K-Pop, seperti EXO, BLACKPINK, Twice, dan NCT. Setiap grup ini memiliki gaya dan keunikan tersendiri yang telah menarik perhatian penggemar musik di seluruh dunia. K-Pop kini bukan hanya sekadar genre musik, tetapi juga merupakan bentuk seni yang melibatkan tarian, mode, dan visual yang terkadang mengesankan.
Era digital juga telah sangat mendukung perkembangan K-Pop. Media sosial dan platform streaming musik telah memungkinkan grup K-Pop untuk terhubung dengan penggemar di seluruh dunia secara langsung, menciptakan komunitas global yang kuat di sekitar musik K-Pop. Video musik K-Pop seringkali menjadi viral di platform seperti YouTube, di mana jutaan penggemar menonton dan terlibat dalam diskusi tentang musik dan seni yang mereka cintai.
Di samping kegembiraan dan popularitas K-Pop yang meningkat, tidak dapat diabaikan bahwa industri ini juga telah menghadapi kontroversi terkait tekanan pada artis dan tren-tren yang dapat menyebabkan kelelahan dan tekanan mental bagi para idola. Meskipun popularitas global K-Pop terus meroket, penting untuk memperhatikan isu-isu penting yang terkait dengan kesejahteraan mental para artis.
