Namun, terlepas dari kecemasan tersebut, Theresia melihat bahwa kebijakan ini juga bisa menjadi peluang untuk meningkatkan daya saing produk lokal Indonesia. Ia mengatakan, persaingan dengan produk luar negeri bukanlah hal baru, namun saat ini semakin mendesak dan perlu menjadi prioritas. Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk memperkuat produk lokal agar dapat bersaing secara efektif di pasar global.
Peningkatan Kompetisi di Pasar Global
Kebijakan tarif impor ini memang akan menciptakan tantangan bagi industri fesyen Indonesia, namun di sisi lain juga membuka peluang bagi produk lokal untuk lebih berdaya saing. Salah satu dampak terbesar dari kebijakan ini adalah meningkatnya kompetisi antara produk lokal dan produk impor. Dengan adanya tarif tinggi terhadap produk dari luar negeri, Indonesia harus bisa memanfaatkan situasi ini dengan meningkatkan kualitas dan inovasi produk-produk dalam negeri, agar dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar.
Tantangan yang Harus Dihadapi Industri Fesyen Lokal
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi oleh industri fesyen lokal adalah ketergantungan pada bahan baku impor. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kebijakan tarif impor ini dapat membuat harga bahan baku menjadi lebih mahal, yang pada gilirannya akan meningkatkan biaya produksi barang fesyen di Indonesia. Jika tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan harga bahan baku, produsen lokal akan kesulitan untuk bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional.
Membangun Keunggulan Kompetitif
Theresia menyarankan agar pelaku usaha fesyen Indonesia lebih fokus pada inovasi dan diferensiasi produk agar dapat bertahan di tengah perubahan kebijakan ini. Inovasi produk yang mengedepankan kualitas dan keunikan akan menjadi kunci utama dalam memenangkan persaingan pasar. Selain itu, memperkuat pemasaran dan distribusi produk lokal juga menjadi hal yang tidak kalah penting agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.