Tantangan untuk menemukan makna dalam eksistensi hidup juga muncul dari perbandingan sosial yang semakin meningkat, terutama di era media sosial. Platform ini seringkali menampilkan sisi terbaik kehidupan seseorang, sehingga menimbulkan perasaan tidak cukup baik pada orang lain. Namun, kita perlu ingat bahwa setiap orang berjuang dengan pertarungan mereka masing-masing. Jadi, tidak perlu merasa bahwa tidak adanya 'manis' atau 'harum' dalam diri kita menjadikan kita tidak berharga.
Makna kehidupan tidaklah eksklusif untuk mereka yang mencapai sesuatu yang besar. Sebaliknya, setiap orang memiliki potensi untuk meninggalkan jejak, bukan hanya melalui pencapaian, tetapi juga melalui tindakan sehari-hari yang sederhana dan tulus. Jadi, jika kamu merasa tidak manis dan tak harum, ingatlah bahwa eksistensi hidupmu tetap berarti. Ada makna di setiap langkah yang kamu ambil, dan kontribusi dirimu adalah bagian integral dari jalinan kehidupan yang lebih luas.