Sebagian dari mereka bahkan menunjukkan tanda-tanda kecanduan terhadap ponsel. Sekitar 28% merasa cemas berlebihan ketika harus jauh dari ponsel, yang menunjukkan adanya hubungan yang tidak sehat antara pengguna dan teknologi.
Media Sosial dan Dampaknya pada Mental Gen Z
Dampak media sosial juga menjadi sorotan penting dalam riset ini. Lebih dari separuh responden merasa tertekan untuk merespon pesan secepat mungkin, walau sebenarnya mereka tidak berniat untuk membalasnya segera.
Dr. Linda menyebutkan bahwa ada pasien-pasiennya yang sampai terbangun di malam hari hanya untuk mengecek notifikasi, yang tentu berdampak pada kualitas tidur dan keseimbangan emosional mereka.
Sebanyak 20% dari responden mengaku sulit untuk fokus dan produktif akibat penggunaan ponsel yang berlebihan. Media sosial menjadi penyebab utama memburuknya kesehatan mental, termasuk munculnya rasa cemas, tidak percaya diri, dan perasaan tidak cukup baik akibat membandingkan diri dengan orang lain di media sosial.
Sekitar 33% dari Gen Z mengaku kesehatan mental mereka memburuk karena kebiasaan scrolling media sosial sebelum tidur. Aktivitas ini juga berdampak pada pola tidur yang tidak sehat, yang memicu gangguan mood dan stres berlebih keesokan harinya.
Tantangan: Rendahnya Kesadaran untuk Mencari Bantuan Profesional
Salah satu fakta yang cukup mengkhawatirkan adalah minimnya kesadaran Gen Z untuk mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah mental. Hanya 14% yang benar-benar mencari pertolongan dari tenaga medis atau terapis. Sebagian besar lebih memilih bercerita pada teman (37%) atau pasangan (31%), sementara 14% lainnya merasa tidak punya siapa pun untuk diajak bicara.