Tak hanya itu, tren latihan beban juga ikut menunjukkan pertumbuhan pesat, terutama di kalangan perempuan. Strava mencatat ada peningkatan unggahan latihan beban hingga 25% selama tahun 2024. Ini menandakan bahwa wanita semakin percaya diri untuk aktif di ruang-ruang kebugaran yang dulunya didominasi laki-laki.
Olahraga Bukan Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dekat
Laporan Strava juga mengungkapkan bahwa 58% responden global menyatakan mereka berhasil mendapatkan teman baru melalui komunitas olahraga. Lebih mengejutkan lagi, 1 dari 5 Gen Z mengaku pernah berkencan dengan seseorang yang mereka temui saat berolahraga.
Jika dibandingkan dengan tempat nongkrong seperti bar atau kafe, olahraga menjadi empat kali lebih efektif dalam menciptakan peluang untuk bertemu pasangan. Bayangkan saja, hanya dari jogging bareng atau sesi yoga mingguan, seseorang bisa bertemu jodohnya!
Manfaat Tambahan dari Olahraga Bersama
Selain koneksi sosial dan peluang cinta, olahraga berkelompok ternyata mendorong peningkatan performa. Strava mencatat, rata-rata jarak lari, bersepeda, hingga hiking meningkat hingga 40% ketika dilakukan dalam kelompok berisi lebih dari 10 orang. Di Indonesia, peningkatan ini bahkan mencapai 95%.
Faktor motivasi dan semangat dari teman sekelompok terbukti mampu meningkatkan konsistensi dan semangat dalam berolahraga. Tak heran jika semakin banyak orang yang kini memilih untuk bergabung ke komunitas daripada berolahraga sendiri.
Keseimbangan Gender dalam Aktivitas Fisik
Tren olahraga yang lebih terbuka dan inklusif juga terlihat dari peningkatan partisipasi perempuan dalam aktivitas bersepeda sebesar 11%. Di sisi lain, pria juga mulai terbuka untuk mengikuti jenis olahraga yang dulu sering dianggap ‘feminin’, seperti yoga dan pilates. Strava melaporkan adanya peningkatan unggahan aktivitas yoga atau pilates oleh pria hingga 15% sepanjang 2024.