Tampang.com - Dengan keadaan cuaca yang tak menentu, bukan hanya mengganggu aktivitas harian kita, pastinya juga memperburuk mood kita. Apalagi, ketika kita tengah dilanda masalah. Mood menjadi makin parah.
Jonathan Alpert, psikoterapis asal Amerika, menerangkan bahwa fenomena tersebut adalah suatu gejala yang biasa disebut dengan Seasonal Affective Disorder, disingkat SAD. Ia banyak menemui pasien dengan gangguan SAD ketika musim dingin cukup parah di tahun 2014.
"Ini semacam gangguan mood yang umumnya terjadi pada saat musim dingin. Namun, bisa juga terjadi pada saat musim-musim lainnya," ucapnya.
Alpert juga mengatakan bahwa SAD ini merupakan bentuk depresi musiman atau terjadi pada musim tertentu. Inilah yang membedakannya dengan bentuk depresi lainnya. Perasaan sedih dan tak bersemangat ini di negara empat musim biasanya dimulai di akhir musim gugur dan terus berlanjut selama musim dingin.
"Pada saat cuaca dingin, masyarakat cenderung malas keluar rumah dan lebih memilih banyak tidur. Saat itulah orang-orang biasanya sulit berkonsentrasi dan merasa putus asa," tambahnya.
Menurut Alpert, penderita SAD juga mungkin kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya mereka sukai dan hanya memilih bermalas-malasan saja. Inilah yang juga menyebabkan berat badan bisa bertambah.