Selain itu, Lotte Mart, yang juga berasal dari Korea Selatan, masih menunjukkan performa yang cukup kuat di Indonesia. Di sejumlah gerai seperti yang berada di Green Pramuka Square, pengunjung tetap ramai, terutama saat akhir pekan. Lotte Mart dianggap lebih mampu menyesuaikan dengan pasar lokal dengan menyediakan produk yang lebih variatif dan harga yang kompetitif.
Minimarket Korea Modern Justru Makin Populer
Menariknya, di saat GS mundur dari pasar Indonesia, konsep minimarket bergaya Korea justru menunjukkan pertumbuhan signifikan. Salah satu yang paling menonjol adalah K3Mart—sebuah minimarket berkonsep lifestyle Korea yang ternyata merupakan produk lokal Indonesia. K3Mart menyasar pasar anak muda, khususnya generasi milenial dan Gen Z, dengan mengusung suasana toko ala Korea yang cerah dan instagramable.
Saat ini, K3Mart telah memiliki lebih dari 30 gerai yang tersebar di berbagai kota besar, termasuk cabang baru di Summarecon Bekasi dan Palmerah, Jakarta Barat. Toko-toko K3Mart juga hadir di pusat perbelanjaan ternama seperti Kota Kasablanka dan Senayan Park, serta menyasar area kampus dan pemukiman dengan konsep mandiri.
Di K3Mart, pengunjung bisa menikmati pengalaman belanja sekaligus mencicipi makanan jalanan Korea seperti tteokbokki, odeng, gimbap, hingga rice bowl dengan harga terjangkau mulai dari Rp25.000. Salah satu keunggulan K3Mart adalah sertifikasi halal dari MUI, yang membuat produk-produknya bisa menjangkau lebih luas, termasuk konsumen muslim yang makin banyak.
Saingan Baru: K-Stop dan Gaya Hidup Korea
Selain K3Mart, ada juga K-Stop, minimarket bertema Korea yang hadir di kawasan Blok M. Walau masih dalam skala kecil, konsep K-Stop menarik perhatian karena menawarkan pengalaman self-service ala convenience store Korea. Pengunjung bisa memasak mi instan (ramyeon) sendiri menggunakan kompor listrik yang tersedia di toko.