Tampang

Bahaya Menggunakan Minyak Jelantah: Ancaman Senyap di Dapur Kita

8 Jul 2025 09:33 wib. 26
0 0
Minyak
Sumber foto: Canva

Senyawa-senyawa berbahaya ini tidak hilang dengan menyaring minyak. Mereka terlarut di dalam minyak dan akan berpindah ke makanan yang digoreng, lalu masuk ke dalam sistem pencernaan saat dikonsumsi.

Risiko Kesehatan yang Mengintai

Konsumsi minyak jelantah secara terus-menerus dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius dalam jangka panjang:

Peningkatan Risiko Penyakit Jantung dan Stroke: Radikal bebas dan asam lemak trans (yang dapat terbentuk dari proses pemanasan berulang pada minyak tertentu) berkontribusi pada oksidasi kolesterol LDL ("kolesterol jahat"). Proses ini dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko aterosklerosis, penyakit jantung koroner, dan stroke.

Pemicu Kanker: Senyawa karsinogenik yang terbentuk dalam minyak jelantah, seperti aldehida dan akrilamida, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker saluran pencernaan.

Gangguan Pencernaan dan Kerusakan Organ: Polimer dan senyawa kompleks lainnya dalam minyak jelantah sulit dicerna oleh tubuh. Ini dapat membebani sistem pencernaan, menyebabkan iritasi lambung, dan dalam kasus ekstrem, berpotensi merusak organ hati dan ginjal yang harus bekerja ekstra untuk memetabolisme racun ini.

Menurunnya Kualitas Gizi Makanan: Minyak jelantah juga mengurangi nilai gizi dari makanan yang digoreng. Vitamin larut lemak (seperti vitamin A, D, E, K) dan antioksidan alami dalam makanan dapat rusak akibat paparan senyawa berbahaya dari minyak jelantah. Makanan menjadi sekadar sumber kalori kosong dengan tambahan racun.

Peradangan Kronis: Senyawa-senyawa hasil degradasi dalam minyak jelantah dapat memicu respons peradangan di dalam tubuh. Peradangan kronis adalah akar dari banyak penyakit degeneratif, termasuk diabetes, penyakit autoimun, dan beberapa jenis kanker.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

10 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
10 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
11 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
10 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
11 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar
11 Jul 2025
0 Suka, 0 Komentar

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?