Banyak kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita. Jika kebiasaan tersebut terus dilanjutkan secara berlebihan dalam jangka waktu yang cukup lama, maka kesehatan kita dapat terganggu. Bahkan, kebiasaan-kebiasaan sepele tersebut dapat membuat umur kita menjadi lebih pendek. Lalu, apa saja kebiasaan buruk tersebut? Berikut ini 10 kebiasaan yang bisa memperpendek umur seseorang.
1. Terlalu Banyak Duduk
Duduk terlalu lama atau lebih dari tiga jam sehari dapat memperpendek usia seseorang hingga dua tahun, menurut penelitian yang diterbitkan di British Medical Journal. Duduk berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit lain yang dapat mengakibatkan kematian dini.
Jika pekerjaan mengharuskan seseorang untuk duduk dalam waktu yang lama, disarankan untuk sesekali berdiri dan berjalan-jalan setiap 30 menit sekali. Terlalu lama duduk di depan layar komputer sebaiknya dihindari.
2. Kurang Tidur atau Tidur Terlalu Banyak
Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatksn jumlah jam tidur yang cukup cenderung meninggal lebih cepat. Orang yang sering begadang dan sulit tidur memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang memiliki pola tidur teratur.
Seorang dewasa sebaiknya tidur selama tujuh sampai delapan jam setiap malam. Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan diabetes. Kondisi-kondisi tersebut dapat membawa seseorang lebih dekat pada kematian tanpa disadari. Para ahli juga menyarankan untuk tidur pada jam yang sama setiap malam, serta menghindari minum alkohol atau menggunakan alat-alat elektronik tiga jam sebelum tidur.
3. Banyak Mengonsumsi Daging Merah atau Daging Olahan
Menurut studi yang dilaporkan dalam Harvard Men's Health Watch, setiap tambahan satu porsi daging merah atau daging olahan dalam menu makanan sehari-hari dapat meningkatkan risiko kematian sekitar 13%. Oleh karena itu, disarankan untuk mengganti daging merah dengan sumber protein lain seperti ikan. Konsumsi ikan dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian sebesar 7%.