Studi dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa ritme sirkadian yang terganggu dapat mengakibatkan penurunan kualitas tidur hingga 30%. Oleh karena itu, menjaga pola tidur yang konsisten sangatlah penting.
4. Dehidrasi
Dehidrasi juga sering menjadi penyebab rasa ngantuk di pagi hari. Ketika tidur, tubuh tetap melakukan proses metabolisme yang dapat menyebabkan kehilangan cairan, meskipun kita tidak sedang aktif secara fisik. Jika kita tidak cukup minum air sebelum tidur, risiko dehidrasi akan meningkat, dan efeknya akan terasa saat bangun pagi seperti kepala terasa berat, tubuh terasa lemas, dan merasa ngantuk.
Untuk mengatasi hal ini, minumlah segelas air putih setelah bangun tidur untuk membantu menghidrasi tubuh.
5. Kurang Paparan Cahaya Matahari
Paparan cahaya matahari memiliki pengaruh besar terhadap tubuh kita, terutama dalam mengatur ritme sirkadian. Jika kita jarang terpapar cahaya alami, hal ini dapat mengakibatkan produksi melatonin (hormon tidur) tetap tinggi di pagi hari, sehingga membuat kita terus merasa ngantuk.
Terdapat sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Sleep Health (2021) yang menyarankan agar kita terpapar cahaya matahari pagi selama 20-30 menit setiap hari untuk membantu tubuh lebih cepat dalam "bangun".
6. Gangguan Medis
Jika rasa kantuk di pagi hari sudah menjadi kebiasaan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, mungkin ada kondisi medis tertentu yang menjadi penyebabnya. Beberapa gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, atau hipersomnia, dapat membuat tidur tidak efektif. Selain itu, masalah kesehatan seperti anemia, hipotiroidisme, atau diabetes, juga dapat membuat tubuh terasa lemas dan mengantuk meskipun sudah tidur cukup.
Menurut American Sleep Association, sekitar 25 juta orang dewasa di Amerika mengalami sleep apnea, namun kondisi ini sering tidak terdeteksi karena penderitanya tidak menyadari gangguan napas saat tidur.