Tampang

Alasan Ilmiah Kenapa Kita Sering Lupa Naruh Barang

21 Jul 2025 11:04 wib. 55
0 0
Lupa
Sumber foto: Canva

Ini disebut beban kognitif (cognitive load). Otak memiliki kapasitas terbatas untuk memproses informasi secara sadar pada satu waktu. Jika kapasitas itu sudah penuh dengan tugas-tugas yang lebih penting atau mendesak, detail tentang di mana kita menaruh kacamata akan dianggap remeh dan tidak disimpan dengan baik ke dalam memori. Akibatnya, saat kita berusaha mengingatnya, otak kesulitan mengambil kembali informasi yang memang tidak pernah benar-benar tersimpan dengan kuat.

Perubahan Lingkungan dan Kurangnya Isyarat Memori

Otak kita sangat mengandalkan isyarat lingkungan (environmental cues) untuk mengambil kembali memori. Kita biasanya meletakkan kunci di gantungan kunci dekat pintu, atau kacamata di meja samping tempat tidur. Kebiasaan ini membentuk "peta" mental dalam otak kita. Ketika kita menyimpang dari kebiasaan ini—misalnya, karena terburu-buru, ada tamu, atau kita sedang memegang banyak barang—dan meletakkan kunci di tempat yang tidak biasa (misalnya di dapur atau di rak buku), otak tidak memiliki isyarat memori yang kuat untuk lokasi baru tersebut.

Perubahan kecil dalam lingkungan atau rutinitas dapat mengganggu jalur memori yang biasa. Ketika kita mencari barang, otak secara otomatis mengarahkan kita ke tempat-tempat yang sudah biasa. Jika barang tersebut tidak ada di sana, kita menjadi bingung dan lupa. Ini bukan karena memori kita buruk, melainkan karena kita tidak memberikan "label" atau "tanda" yang kuat pada lokasi baru tersebut saat proses peletakan awal.

Stres, Kurang Tidur, dan Usia: Faktor Tambahan yang Berpengaruh

Selain faktor-faktor di atas, ada beberapa kondisi yang bisa memperburuk kecenderungan lupa naruh barang:

  • Stres dan Kecemasan: Saat stres, otak kita fokus pada ancaman atau masalah yang ada, mengurangi kemampuan untuk memproses dan menyimpan detail-detail kecil.
  • Kurang Tidur: Tidur adalah waktu penting bagi otak untuk mengkonsolidasi memori. Kurang tidur bisa membuat otak sulit merekam informasi baru dengan efektif.
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, beberapa fungsi kognitif, termasuk memori kerja (working memory) yang digunakan untuk menyimpan informasi sementara, bisa sedikit menurun. Ini bukan berarti pikun, tapi proses mengingat bisa jadi lebih lambat.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Gardasil 9, Vaksin Kanker Serviks
0 Suka, 0 Komentar, 16 Sep 2017

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?