Gerakan "4B" yang berasal dari Korea Selatan telah menarik perhatian di Amerika Serikat setelah Pemilihan Presiden 2024. Menurut laporan dari The Korea Herald, gerakan ini muncul sekitar tahun 2018 di tengah kelompok perempuan.
Gerakan ini mendorong para perempuan untuk menolak konsep pernikahan heteroseksual, melahirkan, berkencan, atau berhubungan seks dengan laki-laki.
Singkatan "4B" terdiri atas kata "bihon" (tidak menikah), "bichulsan" (tidak melahirkan), "biyeonae" (tidak berkencan), dan "bisekseu" (tidak berhubungan seks). Gerakan ini pada dasarnya mendorong para perempuan untuk sepenuhnya melepaskan diri dari hubungan dengan laki-laki.
Menyebar dari Korea Selatan, gerakan "4B" juga mulai menarik minat perempuan di Amerika Serikat setelah kemenangan Trump dalam pilpres. Kemenangan Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 telah membuat beberapa perempuan AS mempertimbangkan gerakan ini.
Melalui unggahan di media sosial, terlihat antusiasme perempuan AS terhadap gerakan "4B". Penelusuran kata kunci "4B" juga mencapai titik tertinggi sepanjang masa dan minat terhadap gerakan tersebut tampak melonjak hingga 450 persen di AS, terutama di Washington, DC, Colorado, Vermont, dan Minnesota.
Gerakan "4B" sendiri memiliki akar permasalahan yang merupakan bagian dari respons yang lebih luas terhadap kekerasan gender, terutama setelah insiden tragis pembunuhan seorang perempuan di dekat Stasiun Gangnam di Seoul pada 2016.