### 4. Sistem Reproduksi
Lekewe gunung memiliki pola reproduksi poligini, di mana jantan akan mengawini beberapa betina pada satu waktu. Musim kawin dapat berlangsung kapan saja sepanjang tahun, tetapi biasanya lebih sering terjadi pada puncak musim kemarau. Betina mengandung selama kira-kira 8 bulan dan melahirkan satu anak pada setiap periode. Menariknya, setelah melahirkan, betina akan menyembunyikan anak-anak mereka di tempat vegetasi yang lebat selama sebulan sebelum memperkenalkan mereka kepada anggota kelompok yang lain.
Lekewe gunung jantan akan dianggap dewasa sekitar usia 27 bulan, sementara betina mencapai kematangan lebih awal, berkisar antara 9 hingga 24 bulan. Di alam liar, umumnya mereka berusia sekitar 18 tahun.
### 5. Status Konservasi
Namun, keberadaan lekewe gunung kini terancam oleh berbagai faktor yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Dalam IUCN Red List, spesies ini dinyatakan sebagai terancam punah (Endangered), dengan populasi yang terus menurun setiap tahunnya. Ancaman utama datang dari perburuan liar dan konflik dengan manusia yang tinggal di sekitar habitat alami mereka. Seringkali, lekewe gunung menghadapi perburuan untuk daging serta akibat dari ekspansi lahan pertanian manusia yang mengarah ke habitat mereka.
Diperkirakan populasi lekewe gunung saat ini sekitar 36.000 individu, dengan subspesies di Afrika bagian selatan yang jumlahnya jauh lebih banyak dibanding subspesies lainnya, yakni 33.000 individu. Sementara subspesies di Afrika timur hanya sedikit, sekitar 2.900 individu, dan subspesies di Afrika barat hanya tersisa sekitar 450 individu. Karakteristik unik dan tantangan yang dihadapi lekewe gunung menjadikan mereka perlu perhatian serius dalam upaya konservasi. Semoga dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat membantu melestarikan spesies yang khas ini.