Tampang.com - Menyikat gigi memang menjadi salah satu kegiatan rutin harian yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap sehat.
Namun, dalam kebiasaan menyikat gigi, terdapat 3 kebiasaan yang mesti diluruskan. Tiga kebiasaan itu adalah frekuensi menyikat gigi, durasi menyikat gigi, dan hanya menggunakan satu jenis pasta gigi. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Dr. drg. Hananto Seno, Sp.BM. MM, seperti dikutip dari laman Tempo.
1. Jika Sering Disikat, Maka Gigi Semakin Bersih
Sebagian orang percaya akan hal ini. Padahal, WHO, Badan Kesehatan Dunia dan FDI, Federasi Dokter Gigi Dunia menyarankan hanya melakukan sikat gigi dua kali sehari, yakni malam sebelum tidur dan pagi setelah sarapan.
Jika terlalu sering menyikat gigi, akan sebabkan gesekan berlebih pada gigi. Akibatnya, lapisan terluar gigi atau email gigi akan terkikis dan membahayakan lapisan dentin atau tulang gigi.
Rangsangan dari luar akan mengenai serat saraf di ujung dentin, yang terhubung dengan saraf bagian dalam gigi. "Ujung-ujung saraf yang terbuka ini akan menimbulkan rasa ngilu," terang dia.
Untuk atasi hal ini, Dokter Hananto mengingatkan agar tak langsung berkumur setelah sikat gigi. Biarkan pasta gigi mengendap sekitar 5 menit, lalu berkumur.
Pasta gigi ini nantinya akan mengisi pori-pori yang terbuka dan menghilangkan rasa ngilu. Kebiasaan ini wajib diterapkan setiap orang, meski gigi tidak mengalami ngilu. "Pasta gigi hampir tidak ada gunanya kalau habis sikat gigi langsung berkumur," ujar dia.