9. Bulgaria: 12,46 liter alkohol murni per tahun
10. Luxembourg: 12,45 liter alkohol murni per tahun
Menariknya, meskipun Uganda adalah negara di benua Afrika, konsumsi alkoholnya cukup tinggi dan berada di posisi kedelapan dalam daftar ini. Hal ini menunjukkan bahwa alkohol tidak hanya menjadi bagian dari tradisi Eropa, tetapi juga mulai berkembang di negara-negara lain.
Mia, seorang peneliti budaya minuman alkohol, menjelaskan bahwa kebiasaan ini sangat dipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan faktor sosial di masing-masing negara. Misalnya di Ceko, bir merupakan minuman nasional yang sering disajikan dalam acara keluarga, pertemuan teman, maupun perayaan besar lainnya.
Di sisi lain, Indonesia berada pada posisi yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara tersebut. Data dari World Population Review mencatat bahwa Indonesia termasuk negara dengan tingkat konsumsi alkohol yang sangat rendah, hanya sekitar 0,22 liter alkohol murni per tahun pada tahun 2019. Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan konsumsi alkohol di Eropa, serta menunjukkan perbedaan kultur yang signifikan.
Rincian lebih lanjut menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi alkohol oleh laki-laki di Indonesia mencapai 0,37 liter, sementara perempuan hanya 0,06 liter per tahun. Ini menandakan bahwa meskipun ada sebagian masyarakat yang mengonsumsi alkohol, mayoritas penduduk masih sangat minim dalam hal ini.
Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat konsumsi alkohol di Indonesia adalah regulasi yang sangat ketat terkait peredaran dan konsumsinya. Pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai peraturan, termasuk Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/Per/4/2014. Aturan ini mengatur pengendalian dan pengawasan terhadap pengadaan, peredaran, dan penjualan minuman beralkohol.