Namun, di sisi lain, uang digital juga memiliki dampak lingkungan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah masalah energi yang digunakan untuk mendukung jaringan uang digital. Proses penambangan Bitcoin, sebagai contoh, dikenal membutuhkan konsumsi energi yang tinggi. Meskipun upaya telah dilakukan untuk menggunakan Energi Terbarukan dalam proses ini, masih ada kebutuhan untuk terus mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan untuk uang digital.
Untuk mengatasi masalah ini, beberapa inisiatif telah mulai bermunculan. Salah satunya adalah pengembangan uang digital yang lebih efisien dari segi energi. Beberapa mata uang digital baru telah dirancang dengan tujuan untuk menggunakan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Ini termasuk penggunaan protokol konsensus yang berbeda dan mekanisme konsensus yang lebih efisien, serta penerapan teknologi terbaru untuk mengurangi konsumsi energi dalam operasi jaringan.
Selain itu, ada juga upaya untuk memperkenalkan uang digital yang berbasis pada konsep lingkungan dan keberlanjutan. Misalnya, beberapa platform telah mulai menawarkan mata uang digital yang terhubung langsung dengan proyek-proyek lingkungan seperti penanaman hutan, pengelolaan limbah, dan energi terbarukan. Dengan demikian, pengguna uang digital tidak hanya bertransaksi secara digital, tetapi juga secara aktif berpartisipasi dalam upaya keberlanjutan lingkungan.