Tampang

Uang Logam: Dari Perunggu Tua ke Transaksi Digital

17 Mei 2025 15:18 wib. 228
0 0
Koin Kuno
Sumber foto: Pinterest

Seiring berjalannya waktu, berbagai kebudayaan mulai mencetak uang logam mereka sendiri. Bangsa Romawi, misalnya, menggunakan uang logam sebagai alat propaganda, dengan mencetak gambar kaisar di permukaan uang. Hal ini tidak hanya memberi nilai ekonomi, tetapi juga nilai simbolis bagi kekuatan dan kekuasaan Romawi. Dalam perdagangan kuno, uang logam ini memudahkan ekspansi ekonomi karena memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan efisien di berbagai daerah.

Masuk ke era pertengahan, uang logam menjadi semakin beragam dengan dicetaknya berbagai jenis koin oleh kerajaan-kerajaan yang berbeda. Emas dan perak tetap menjadi bahan utama untuk membuat uang, tetapi logam yang lebih murah seperti tembaga juga mulai digunakan. Perdagangan antarnegara semakin berkembang, dan uang logam menjadi alat utama dalam transaksi internasional. Uang logam tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai penyimpan nilai yang aman.

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya bank-bank, muncul pula kebutuhan akan cara yang lebih efisien untuk melakukan transaksi. Di akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21, sistem digital mulai mengubah cara orang bertransaksi. Uang logam mulai tergantikan oleh uang kertas, dan kemudian melangkah ke era uang digital. Dengan kemajuan teknologi, munculnya kartu kredit dan sistem pembayaran elektronik seperti PayPal dan transfer bank membuat transaksi lebih cepat dan mudah.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Pengaruh, K Pop Terhadap, Anak Muda
0 Suka, 0 Komentar, 12 Apr 2024

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?