Raksasa e-commerce China, JD.com, belum lama ini melaporkan pendapatan yang mengecewakan pasar. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi yang menantang yang berdampak pada daya beli masyarakat. Saham JD.com yang terdaftar di bursa Amerika Serikat turun lebih dari 3% sebelum pasar dibuka, menurut laporan dari YahooFinance pada Jumat, 15 November 2024.
Selain itu, anak perusahaan JD.com yang melayani masyarakat Indonesia, JD.ID, resmi ditutup pada Maret 2023. Penutupan unit bisnis tersebut merupakan bagian dari strategi JD.com untuk memusatkan perhatian pada pengembangan rantai pasokan lintas negara dengan fokus utama pada sektor logistik dan gudang.
Pada kuartal-III 2024, JD.com melaporkan kenaikan total pendapatan sebesar 5,1%, mencapai 260,4 miliar yuan. Meskipun demikian, angka tersebut masih di bawah ekspektasi pasar yang mencapai 261,45 miliar yuan seperti yang dipatok dalam data LSEG.